Kamis, 28 Januari 2016

Teori Penulisan Bahasa Iklan



TEORI PENULISAN BAHASA IKLAN



1.      Pengertian
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani. Kata itu berarti menggiring orang pada suatu gagasan. Secara komprehensif  iklan adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menarik minat penontonnya melalui berbagai ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Jadi bahasa iklan adalah bahasa yang digunakan untuk menarik minat para penonton untuk menyetujui hal yang berkaitan dengan suatu produk yang ditawarkan.
Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.
Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.
Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995 : 152).

Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan adalah:
·         Menggugah : mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian.
·         Informatif : kata-katanya harus jelas, besahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
·         Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat target audience nyaman, senang, tentran, dan menghibur.
·         Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.


2.      Fungsi
Berikut adalah fungsi dari penulisan bahasa iklan menurut Rot Zoill melalui Rendra Widyatama (2005:147) dibagi menjadi empat fungsi:

a.       Fungsi precipitation
Iklan berfungsi untuk mempercepat perubahan suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak dapat mengambil keputusan menjadi dapat mengambil keputusan. Sebagai contoh adalah meningkatkan permintaan, menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang sebuah produk.

b.       Fungsi Persuasion
Iklan berfungsi untuk memberitahu masyarakat  sesuai pesan yang diiklankan. Hal ini meliputi daya tarik emosi, menyampaikan informasi tentang ciri suatu produk, dan membujuk konsumen untuk membeli.

c.        Fungsi Reinforcement
Iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil oleh masyarakat.

d.       Fungsi Reminder
Iklan mampu mengingatkan dan semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan.


3.      Jenis Bahasa Iklan Berdasarkan Kaidah Retorik
a. Iklan yang menggunakan kaidah pernyataan.
b. Iklan yang menggunakan kaidah keterkaitan konsep.
c. Iklan yang menggunakan kaidah kealatan. 
d. Iklan yang menggunakan kaidah pemesraan.
e. Iklan yang menggunakan kaidah pertanyaan.
f. Iklan yang menggunakan kaidah perbandingan.
g. Iklan yang menggunakan kaidah peringatan.
h. Iklan yang menggunakan kaidah perintah.
i. Iklan yang menggunakan kaidah nasihat.


 4.    Jenis Iklan
  • Iklan perniagaan adalah iklan yang digunakan untuk memasarkan produk agar dibeli oleh konsumen. Contoh :  iklan makanan, iklan produk pembersih, iklan obat-obatan, dan lain-lain.
  • Iklan perbaikan adalah iklan yang disampaikan untuk menyanggah suatu pendapat salah yang sudah terlanjur dikeluarkan dan diketahui oleh masyarakat luas. 
  • Iklan jasa adalah iklan yang ditujukan untuk menawarkan suatu jasa pada masyarakat. Contoh : iklan yang menawarkan pembantu rumah tangga atau babysitter, iklan dibutuhkan seorang karyawan, dan lain-lain.
  • Iklan keluarga adalah iklan yang berisi pesan yang ditujukan untuk anggota keluarga yang tinggal di tempat yang jauh tentang terjadinya suatu peristiwa yang berkaitan dengan keluarga lainnya. Contoh : iklan kematian, kelahiran, wisuda, pernikahan, perceraian, dan lain-lain.
  • Iklan bantahan adalah iklan yang dikeluarkan untuk menyanggah suatu pendapat mengenai isu-isu yang tidak benar dan bisa merugikan banyak pihak.
  • Iklan tanggung jawab sosial adalah iklan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar terbentuk sikap tanggung jawab pada masalah social yang bersifat internal maupun eksternal. Contoh : iklan lalu lintas, iklan penghematan SDA, iklan kesehatan, dan lain-lain.

5.    Media yang Digunakan Dalam Bahasa Iklan
  • Media elektronik
Contoh : televisi, radio
  • Media cetak
Contoh : Koran, majalah, buku, dan lain-lain.
  • Media social
Contoh : facebook, twitter, what’s up, line.


6.    Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Dalam penulisan bahasa iklan ada hal-hal yang harus diperhatikan agar iklan yang dibuat bisa menginterpretasikan pesan yang ingin disampaikan. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
  1. Mudah dipahami oleh konsumen.
  2. Bahasanya sederhana dan pengutaraannya jelas.
  3. Tidak menggunakan kalimat majemuk.
  4. Menggunakan kalimat aktif.
  5. Dapat menimbulkan kesan positif.
Untuk menulis naskah dengan menggunakan bahasa Indonesia, mereka harus menguasai EYD. Agar maknanya dapat ditangkap oleg target audience. Bahasa mesti menyimpan makna ketika kita ungkapkan pada orang lain, agar mereka memahami apa yang kita ungkapkan tersebut. Bahasa yang informatif, menerangkan 5W+1H secara jelas dan singkat sesuai dengan hal yang akan di-iklankan nanti.

Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
  1. Iklan isi pernyataannya jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
  2. Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
  3. Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat.

Cara Membuat Iklan yang Baik

Agar dapat menciptakan iklan yang baik harus memperhatikan aspek berikut :
  • Mampu Menarik Perhatian
Masyarakat tentunya sudah terbiasa melihat ribuan bahkan jutaan iklan, nah inilah yang menjadi tantangan pengiklan dengan saingan yang semakin ketat yang tidak diimbangi dengan space yang memadai akan tetapi iklan dituntut dapat menarik perhatian dan minat masyarakat dalam sekali lihat. Yang dibutuhkan adalah pemikiran kreatif lain dari yang lain agar masyarakat seolah-olah baru melihat iklan seperti ini akan tetapi tidak menghilangkan pesan ajakan. Misal jika anda ingin memasang iklan baris di koran tentunya kalian harus mampu menarik pembaca melirik walaupun hitungan mili second agar menarik minat pembaca dalam sekejab. Penggunaan bahasa lebay dalam periklanan sudah menjadi hal yang wajar dan mampu menarik seperti : KISAH NYATA, GARANSI, GRATIS, LUAR BIASA,  RAHASIA, DIJAMIN,  MUDAH, BEST SELLER, BONUS, TERPERCAYA, dan lain sebaginya. Penulisannya sebisa mungkin eye catching.
  • Dapat Menimbulkan Minat dan atau Ketertarikan (Interest)
Langkah selanjutnya dengan membuat pembaca iklan anda menjadi tertarik dengan produk yang anda tawarkan. Caranya dengan menunjukkan berbagai manfaat yang akan di peroleh jika menggunakan jasa atau produk yang ditawarkan. Agar pembaca menjadi semakin tertarik mendalami isi iklan yang ada, maka pembuat iklan harus bisa menahan pembaca agar tidak berpindah ke halaman lain. Caranya yaitu dengan menyusun kata-kata sedemikian rupa.
  • Mampu Menciptakan atau menimbulkan Keinginan Memiliki (Desire)
Ternyata cara membuat iklan yang baik tidak berhenti sampai di sini. Setelah pembaca dibuat berminat dengan produk anda, langkah selanjutnya yaitu bagaimana caranya agar pembaca iklan tadi bisa mengeksekusi rasa ( feel ) ketertarikannya itu dengan berkeinginan untuk memiliki. Hal yang bisa di lakukan oleh adalah dengan membuat pembaca seolah-olah dapat merasakan dampak positifnya jika pembaca memiliki, memakai barang atau jasa yang ditawarkan. 
  •  Mampu Membuat Pembaca Beraksi (Action)
Tahapan terakhir, setelah pembaca tertarik, kemudian timbul minat, kemudian merasa hebat jika memiliki maka tahap terakhirnya yaitu bagaimana agar pembaca tadi bergerak ( antion ) untuk mendapatkan apa yang anda tawarkan. Jika pembaca sudah bergerak untuk memiliki produk yang ditawarkan akan tetapi produsen tidak siap dan sigap dalam menangkap calon buyer bisa saja buyer akan menjadi enggan untuk memiliki produk tersebut.

Oleh sebab itu untuk dapat menarik minat konsumen caranya yaitu dengan menunjukkan jalan yang harus ditempuh jika calon buyer ingin membeli produk yang anda tawarkan. Misal dengan mencantumkan nomor telfon yang mudah untuk dihubungi.

Contoh iklan yang memuat 4 unsur di atas:

TELAH TERUJI. Jamu SidoWaras 100% Menyembuhkan Sakit Anda. Rasakan Khasiatnya. Hubungi sekarang juga 0341xxx987 DISKON 25% untuk 100 pembeli pertama.


Sumber :
http://hanifaosmondi.blogspot.co.id/2013/01/penulisan-bahasa-iklan.html