Selasa, 25 April 2017

Kepemimpinan Dalam Perusahaan

Sumber : lixulawyer.com


A.      Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan secara umum adalah suatu kekuatan yang menggerakkan perjuangan atau kegiatan yang menuju sukses. Kepemimpinan dapat juga diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Umumnya kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pengertian pemimpin adalah suatu peran atau ketua dalam sistem di suatu organisasi atau kelompok. Sedangkan kepemiminan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Definsi kepemimpinan menurut para ahli :
  1. Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti; kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability), kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antarhubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi. (Wahjosumidjo, 1987 : 11)
  2. Kepemimpinan adalah sebagai akibat penagaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. (Moejiono, 2002)
  3.  Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain adalah situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Sutarto, 1998 : 25)
  4. Kepemimpinan menurut George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. (George R. Terry, 1972 : 458)
  5. Kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas kelompok kesuatu tujuan yang akan dicapai bersama. (Hemhiel dan Coons, 1957 : 7)


B.      Pentingnya kepemimpinan dalam perusahaan

    Kepemimpinan dalam bisnis sangat diperlukan karena berpengaruh dalam perkembangan bisnis yang dilakukan. Bahkan ada yang mengatakan bahwasanya leadership atau kepemimpinan merupakan sebuah karakter utama yang diperlukan dalam bisnis. Hal ini tidak lain karena peran kepemimpinan berpengaruh terhadap jalannya bisnis dan juga kinerja karyawan. Tidak setiap orang memiliki kepemimpinan yang baik. Namun ada pula orang yang sejak masih kecil sudah terlihat jiwa kepemimpinannya. Akhirnya seiring perkembangannya ia pun terbiasa mengatur dan membuat keputusan yang berpengaruh pada sekitarnya. Hal ini sangat memiliki peran penting dalam dunia bisnis. Dunia bisnis tidak selamanya berjalan mulus. Adakalanya bertemu masalah yang harus diselesaikan dengan berbagai risiko. Nah, disinilah peran penting seorang pemimpin akan membawa pengaruh.
     Tidak sedikit permasalahan yang harus dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan bisnis. Peran penting seorang pemimpin perusahaan diperlukan untuk menyelesaikannya. Tidak sekedar hadirnya seorang pemimpin namun yang benar-benar memahami bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu juga tetap mampu mendorong para bawahan atau anak buah untuk tetap bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan. Jiwa kepemimpinan memang tidak selalu harus dimiliki pemimpin perusahaan tersebut. Namun setiap orang yang memperoleh tanggung jawab membawahi orang lain maka perlu meningkatkan kemampuan kepemimpinannya. Hal ini diperlukan untuk mengelola bagaimana kerjasama antar anak buah atau rekan kerja. Selain itu juga harus menemukan formula yang tepat untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan hal tersebut bisa dipahami dan dilakukan oleh anak buah dengan baik.
     Setiap orang sebenarnya memiliki bakat kepemimpinan. Namun kesuksesannya tentu tinggal bagaimana masing-masing orang tersebut mengembangkan bakat yang dimilikinya. Pada dasarnya seorang pemimpin akan memberikan pengaruh terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Artinya bagaimana pengaruh pemimpin perusahaan terhadap perusahaannya tersebut bisa dilihat bagaimana perkembangan perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya tersebut. Apakah perusahaan mampu memiliki prestasi yang baik misalnya memberikan banyak keuntungan atau justru mengalami kerugian. Keberhasilan atau kegagalan bisnis perusahaan pasti akan berkaitan dengan pemimpin yang bersangkutan. Dengan demikian kepemimpinan dalam bisnis merupakan suatu hal yang harus diperhatikan karena perannya tidak bisa dianggap sebelah mata.

C.      Fungsi Kepemimpinan dalam perusahaan

Fungsi kepemimpinan secara umum memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :
·         Memprakarsai struktur organisasi
·         Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam organisasi agar dapat berjalan dengan efektif.
·         Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan menentukan sarana serta cara-cara yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut.
·         Mengatasi pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
·         Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangna dan penyempurnaan dalam organisais.

Pada hakikatnya, fungsi kepemimpinan terdiri dari dua aspek yaitu sebagai berikut :
1.       Fungsi Administrasi, yaitu mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
2.       Fungsi Sebagai Top Manajemen, adalah mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controlong, dsb.

Sedangkan Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok pemimpin, yaitu :

1.   Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagiamana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan diman (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan suatu perintah.

2.   Fungsi Konsultatif
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai bentuk dari komunikasi dua arah untuk usaha menetapkan keputusan yang membutuhkan pertimbangna dan konsultasi dengan orang yang dipimpinnya.

3.   Fungsi Partisipasi
Pemimpin dapat mengaktifkan anggotanya dalam pengambilan keptusan maupun dalam melaksanakannya.

4.   Fungsi Delegasi
pemimpin memberikan pelimpahan wewenang yang membuat atau sampai dengan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi merupakan kepercayaan seorang pemimpin kepada seorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.

5.   Fungsi Pengendalian
pemimpin dapat membimbing, mengarahkan, koordinasi dan pengawasan terhadapa aktivitas anggotanya.


D.      Gaya kepemimpinan dan implikasinya pada perusahaan

Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada efektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 1999).

Berikut ini mengenai gaya kepemimpinan yang terdiri dari :

1.   Gaya kepemimpinan Direktif
Kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan diputuskan oleh pimpinan semata-mata.

      2.   Gaya kepemimpinan Konsultatif
Kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan masukan atau saran dari bawahan.

      3.   Gaya kepemimpinan Partisipatif
Kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.

      4.   Gaya kepemimpinan Delegatif
Kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan.


Daftar Pustaka

http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-kepemimpinan-secara-umum-adalah.html?m=1
http://onlinelifes.com/pentingnya-leadership-dalam-bisnis/
https://kolokiumkpmipb.wordpress.com/2009/05/01/pengaruh-gaya-kepemimpinan-terhadap-kinerja-pegawai-dalam-organisasi-pemerintah-kelurahan/

Rabu, 05 April 2017

FRANCHISING

Sumber: ccwlegal.co.uk


A.    Definisi Franchising

Waralaba atau franchising adalah hubungan kemitraan antara usahawan yang usahanya kuat dan sukses dengan usahawan yang relatif baru atau lemah dalam usaha tersebut dengan tujuan saling menguntungkan khususnya dalam bidang usaha penyedian produk dan jasa langsung kepada konsumen. (Winarto, 1995)

B.     Bentuk-bentuk Kepemilikan Franchising

Menurut Mohammad Su’ud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri dari empat bentuk:

1. Product Franchise
Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan produk dari petnernya dengan pembatasan areal.

2. Processing or Manufacturing Frinchise
Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman. Suatu bentuk franchise dimana PT Ramako Gerbangmas membeli dari master franchise yang mengeloia Mc Donald‘s di Indonesia yang hanya memberi know how pada PT Ramako Gerbangmas tersebut untuk menjalankan waralaba Mc Donald’s.

3. Bussiness Format atau System Franchise
Franchisor memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, seperti yang dilakukan oleh Mc Donald’s dengan membuat variasi produknya dalam bentuk paket.

4. Group Trading Franchise
Bentuk franchise yang menunjuk pada pemberian hak mengelola toko-toko grosir maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada.

C.    Resiko investasi dalam Franchising

Usaha franchising melibatkan banyak resiko dan kerugian yang harus diketahui oleh para wiraswastawan sebelum mereka mempertimbangkan untuk berinvestasi. Seperti berikut:
1. Sistem franchise tidak memberikan kebebasan penuh kepada franchisee karena franchisee terikat perjanjian dan harus mengikuti sistem dan metode yang telah dibuat oleh franchisor.
2. Sistem franchise bukan jaminan akan keberhasilan, menggunakan merek terkenal belum tentu akan sukses bila tidak diimbangi dengan kecermatan dan kehati-hatian franchisee dalam memilih usaha dan mempunyai komitmen dan harus bekerja keras serta tekun.
3. Franchisee harus bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam hubungannya dengan franchisor. (Sukandar, 2004, p. 67)
4. Tidak semua janji franchisor diterima oleh franchisee.
5. Masih adanya ketidakamanan dalam suatu franchise, karena franchisor dapat memutuskan atau tidak memperbaharui perjanjian. (Rachmadi, 2007,p. 9)

Demikian langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan atau meminimalisasi resiko investasi dalam franchising yaitu:
1.      Melakukan evaluasi diri
Wiraswastawan hendaknya melakukan evaluasi sendiri untuk meyakinkan bahwa mamasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya.
2.      Meneliti franchise
Tidak setiap usaha franchise tepat untuk anda. Wiraswastawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana yang paling tepat.

Daftar Pustaka
Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996.
N.Rachmadi,Bambang. 2007. Membedah Tawaran Franchise Lokal Indonesia, Gramedia.
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/09/perusahaan-waralaba-franchise-definisi.html Pukul 23.00 - 5 April 2017